Bermain Peran dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan topik cerita pendek “Bawang Merah Bawang Putih” Kelas 9 SMPLB Tunarungu
Oleh Yuli Andriani
Guru SLB-B YPAC Banda Aceh
Memvisualisasikan suatu benda konkret secara kontektual akan sangat mudah mentransfer informasi dengan mudah bagi peserta didik dengan hambatan pendengaran (tunarungu). Peserta didik tunarungu merupakan anak yang mempunyai gangguan pada pendengarannya sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna atau bahkan tidak dapat mendengar sama sekali dengan karakteristik tinggkat pendengaran peserta didik masing-masing. Pembelajaran secara kontekstual bermain peran dalam cerita “Bawang Merah Bawang Putih” akan memudahkan peserta didik untuk memahami isi cerita dan mengenalkan tentang macam-macam tokoh dari cerita, sehingga dapat membedakan tokoh-tokoh tersebut
Kegiatan bermain peran ini melalui bimbingan guru dikelasnya. Kegiatan bermain peran untuk peserta didik tunarungu sangatlah bermakna, selain suasana pembelajaran menyenangkan tentunya peserta didik sangat mudah memperoleh informasi melalui kegiatan bermain peran dari cerita tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik sangat antusias dan fokus memperhatikan masing-masing kelompok belajar secara langsung yang dipraktikkan. Mereka lebih cepat menangkap dan memahami isi pelajaran jika teori dipadukan dengan praktek. Mereka juga dapat mengenal peran sebagai tokoh antagonis dan tokoh protagonist melalui bermain peran dari cerita bawang merah bawang putih.
Dari cerita tersebut peserta didik juga memperoleh pembelajaran bermakna yang dapat memahami bahwa dalam kehidupan ini ada dua hal yang harus diketahui yaitu ada yang baik dan ada yang jahat. Oleh karena itu sesama teman, keluarga dan sesama masyarakat harus saling menghormati dan menyayangi dalam berhidupan yang baik.
