Setiap hari sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar (KBM), di sekolah kami terbiasa diadakan briefing pagi bersama semua guru dan kepala sekolah, baik dari jenjang PAUD maupun SD. Bahkan di beberapa kesempatan Ketua Yayasan pun juga ikut hadir untuk memberi penguatan dan motivasi dalam pengembangan potensi guru, pendampingan belajar anak dan kolaborasi bersama orang tua atau pihak eksternal lainnya.
Briefing ini biasa dilakukan dengan dipimpin Kepala Sekolah atau Wakil Ketua Yayasan, dan diisi dengan tawassul, do’a bersama, check kesiapan kelas, review pembagian piket guru, penyampaian temuan-temuan dalam pendampingan belajar dan dilanjut penyampaian informasi atau penguatan dari pimpinan sebelum guru masuk di kelas masing-masing.
Karena briefing dipimpin oleh pimpinan, akhirnya mau tidak mau pimpinan akan selalu datang lebih awal, yaitu jam 07.00 atau kurang sebelum kegiatan briefing dimulai. Kami telah menyepakati bahwa briefing akan dimulai tepat pukul 07.00 dan diikuti oleh semua guru.
Pada kenyataannya memang ada beberapa guru yang mengikuti briefing pagi tepat waktu, namun banyak juga yang terlambat dan memilih datang akhir dengan berbagai alasan hanya untuk sekedar tahu update informasi yang disampaikan pimpinan. Bahkan ada juga yang tetap santai meski tertinggal briefing pagi sampai selesai dengan alasan nanti bisa bertanya informasi yang disampaikan kepada teman yang hadir.
Melihat fenomena seperti ini, kami dari pimpinan mulai melakukan refleksi, kira-kira apa yang perlu diperbaiki. Sebelumnya, pimpinan juga sudah sering mengingatkan dan memberi penguatan kepada semua guru bahwa kegiatan briefing pagi ini penting diikuti mulai dari awal hingga akhir. Karena apa yang dilakukan dan dibahas sifatnya penting untuk kebaikan dan kenyamanan bersama, dan harapannya guru bisa lebih siap untuk melakukan aksi pendampingan belajar di kelasnya masing-masing dan bisa bekerjasama lebih baik dengan tim kelasnya.
Akhirnya dari hasil refleksi kami bersama pimpinan yang lainnya, kami memiliki ide untuk lebih melibatkan guru dalam kegiatan briefing pagi, yaitu dengan membuat kesepakatan bersama terkait rolling pemimpin briefing. Guru yang nantinya mendapat jadwal memimpin briefing, berarti harus siap datang lebih awal dan memimpin berjalannya kegiatan briefing pagi. Mulai dari memimpin doa, check kesiapan kelas dan ditambah sesi berbagi cerita minimal 5 menit saja sebelum pimpinan menyampaikan informasi tambahan atau penguatan terkait sharing cerita dari guru. Guru bebas mau bercerita apapun di forum ini, baik pengalaman terkait sekolah/kelas maupun di luar itu. Bahkan bercerita terkait inspirasi dari hasil membaca atau menonton video pun juga boleh.
Semua ide-ide kami sampaikan kepada semua guru, dan setelah disepakati bersama kami mulai membuat list daftar urutan guru yang akan memimpin briefing dan berbagi cerita. List nama ini sengaja kami buat kosong hanya mencantumkan urutan nomornya saja kemudian kami kirim di WA Group guru agar masing-masing guru bisa menyesuaikan kesiapannya.
Setelah kami menerapkan ide-ide yang telah disepakati bersama tersebut, akhirnya secara bertahap manajemen diri guru semakin membaik. Guru yang awalnya kesulitan untuk berangkat pagi menjadi berefleksi dan terus mencari cara agar bisa berangkat lebih awal terutama saat mendapat giliran memimpin briefing.
Dengan adanya sesi berbagi cerita ini, guru juga terlihat lebih cakap berbicara di depan dibandingkan sebelumnya. Dalam penyampaian ceritanya pun juga beragam hingga bisa memberikan inspirasi bagi guru-guru yang lain. Misal ada yang bercerita terkait manajemen diri saat mengelola emosi, resolusi konflik dalam berumah tangga, tips dan trik pendampingan belajar anak di rumah, cara bersosial dengan tetangga, strategi penanganan anak yang lambat belajar, dan lain sebagainya. Bahkah beberapa kali juga ada guru yang bercerita sambil menangis tersedu-sedu karena menghayati apa yang diceritakan dari pengalaman pribadinya. Dari hal ini, akhirnya antar sesama guru juga bisa saling memahami karakter masing-masing, saling memahami kebutuhan dan mengapresiasi potensi guru, dan hal demikian berdampak baik di kerjasama tim dan pendampingan belajar anak di kelas.