Belajar Statistik Asyik dengan Melibatkan Murid
Saya mengajar di kelas 6 SD Negeri 01 Lunang. Pada hari ini saya akan mengajar matematika materi statistik. Pada materi ini murid di minta mampu membaca data, menentukan selisih, menentukan rata-rata, modus, dan median dari sekolompok data. Biasanya saya menggunakan materi dan contoh soal yang ada pada buku pokok dan buku LKS. Murid –murid mendengarkan saya menjelaskan materi yang ada pada buku paket dan menggunakan contoh soal yang ada pada buku LKS. Saya ingin capaian murid pada mata pelajaran matematika materi statistik dapat meningkat. Namun saya menjadi khawatir dan resah karena murid –murid tidak tertarik dengan materi tersebut. Mereka sepertinya tidak acuh dan tidak bersemangat mengikuti pembelajaran. Sementara materi ini harus di ajarkan dan di kuasai oleh murid kelas 6.
Murid tidak tertarik dengan contoh soal yang ada di buku paket dan buku LKS yang mereka miliki. Salah satu murid bertanya kepada saya “ Bu, apakah kita harus mengerjakan soal latihan sesuai dengan apa yang ada di buku ini ?” Boleh nggak ya Bu kita bikin soal sendiri ?” Ujar Hafiz. “ Iya Bu, sepertinya soal di buku ini tidak mudah kami pahami, dan kami ingin mengumpulkan data teman-teman yang ada di kelas ini”. Kata Dinda.” Kami juga ingin mencoba untuk mengklasifikasikan dan mentellynya sendiri, Bu.” Sahut Ilza. Murid-murid lebih senang mengumpulkan data sendiri yang lebih konkrit yang ada di lingkungan sekitarnya. Semua murid ingin lebih merdeka menentukan apa yang akan mereka pelajari. Mereka tidak ingin hanya terpokus pada materi dan contoh-contoh yang ada pada buku paket. Murid-murid ingin apa yang mereka pelajari lebih konkrit dan dekat dengan lingkungan mereka.
Obrolan bersama murid membuat saya melakukan refleksi. Saya menyadari apa yang dibutuhkan oleh murid. Saya mulai mencari cara, salah satunya dengan melibatkan murid dalam pembelajaran, Saya menanyakan kepada murid “ Anak-anak hari ini kamu akan mempelajari materi tentang statistik. Apa yang bisa kamu lakukan agar kamu memperoleh data yang lebih akurat untuk bisa kamu olah ? “ Kami akan membentuk kelompok, Bu.” Usul Nafil. Kemudian apa lagi yang bisa kamu lakukan ? tanya saya “ Kami akan mengumpulkan data tinggi badan secara berkelompok, Bu. “setelah itu masing-masing kelompok akan saling bertukaran datanya masing-masing”. Jawab Jingga.
“Bagaimana dengan yang lain apakah sepakat dengan usulan teman-temannya? Tanya saya. “ Tidak, Bu.” Jawab Hafizah. “ Bagaimana baiknya menurut kamu Hafizah?” tanya saya. “ Baiknya masing –masing kelompok mengumpulkan data yang berbeda, kemudian baru kita saling bertukaran.” Jawab hafizah. “Mengapa kamu berpikir demikian Hafizah?” tanya saya. “Supaya kita punya beragam data Bu. “ Jawab Hafizah. “ Bagaimana dengan yang lain, apakah sepakat dengan usulan Hafizah?” tanya saya lagi. “ Sepakat Bu.” Jawab mereka serempak.
Setelah ada kesepakatan saya membagikan mereka menjadi empat kelompok dari 21 murid. Setiap kelompok berjumlah 5 orang dan satu kelompok berjumlah 6 orang. Masing – masing kelompok mengumpulkan data tinggi sesuai kesepakatannya. Misalnya ada yang mengukur data tinggi badan, berat badan, size sepatu, atau baju. Data yang terkumpul di buatkan tabel, berlatih menentukan selisih, rata-rata, modus, dan median. Murid terlihat asik dengan aktivitas mengumpulkan data. Sesaat kelas terlihat riuh gembira karena mereka yang berpencar untuk mendapatkan informasi tentang ukuran data yang di inginkan. Sebagian anak terlihat memegang meteran untuk mengukut tinggi badan temannya. Sebagian lagi sibuk menggunakan timbangan untuk mengukur berat badan temannya. Pembelajaran lebih seru karena semua murid terlibat.
Dari pembelajaran yang saya terapkan yaitu dengan melibatkan murid dalam pembelajaran, tak disangka capaian murid pada mata pelajaran matematika materi statistik dapat meningkat murid-murid lebih mudah memahami materi pembelajaran statistik yang di berikan. Murid-murid lebih antusias dan aktif selama pembelajaran berlangsung. Mereka menjadi lebih bertanggug jawab terhadap proses dan hasil belajarnya. Hasil pembelajaran dapat meningkat ketika dipahami bahwa murid lebih senang dilibatkan dalam pembelajaran. Ini terlihat dari testimoni murid yang mengatakan ” wah, pembelajaran hari ini seru ya Bu, kami jadi lebih paham.”
Ke depannya saya akan menyertakan presentasi kelompok agar pemahaman murid lebih komprehensif. Setiap kelompok yang memiliki data yang berbeda di minta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas. Hasil presetasi kelompok ini akan di tanggapi oleh kelompok lain. Masing-masing kelompok akan saling memberikan tanggapan terhadap kasil kerja kelompok lain. Hasil kerja kelompok yang sudah diberikan umpan balik atau feedback akan dipajang di dinding kelas. Kegiatan presentasi dilakukan secara bergantian. Hasil presentasi setiap kelompok di pajang di dinding kelas. Masing-masing kelompok diminta untuk berjalan berkeliling untuk memberikan komentar terhadap kerja kelompok lainnya. Komentar ini boleh berupa cap jempol membubuhi tanda tangan, atau memberikan simbol emoticon. Selain itu Masing-masing kelompok juga boleh mengajukan pertanyaan terhadap hasil kerja kelompok lain yang masih meragukan bagi dirinya.
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan murid ini ternyata dapat meningkatkan hasil pembelajaran murid-murid. Mereka menjadi lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Murid-meurid merasa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Penulis : Rini Suryati, S.Pd
KGBN : Pesisir Selatan
Sekolah : SDN 01 Lunang