Belajar Numerasi Kehidupan Sehari Hari Di Sekolah.

Saya mengajar matematika dan Tematik kelas 4 di SDI Nurul Hikmah, Legok Tangerang. di pembelajaran matematika, bertepatan setelah masuk Offline. Saya ingin sekali mengenalkan dan mendekatkan pemahaman siswa terhadap kemampuan Numerasi, karena selama 2 tahun pandemi siswa hanya di berikan pembelajaran berupa tugas-tugas saja. Saya mempunyai keinginan untuk siswa dapat memahami angka di kehidupan sehari hari dan manfaatnya secara praktik serta bisa berkolaborasi secara langsung dengan teman teman selainya.

kondisinya secara umum, siswa sudah bosan juga belajar hanya berhitung dikertas dan hanya menghafal perkalian yang secara kebutuhan langsung masih belum dekat. indikasinya siswa masih banyak yang belum mampu memahami perkalian secara menyeluruh. disisi lain saya juga pernah menguji siswa penjumlahan dan pengurangan secara tertulis ( ratusan ), siswa masih banyak yang keliru/ salah.

Dari kondisi tersebut, saya mempunyai satu rencana pembelajaran proyek yang mendekatkan siswa kepada pembelajaran Matematika kontekstual siswa di sekolah ( Numerasi ), yaitu kegiatan jajan bareng. kegiatan ini yaitu kita makan Jajanan/ Snack bersama sama diwaktu belajar, ada beberapa tahapanya. 1. Siswa di bagi jadi 4 kelompok dengan sama rata, 2. Siswa patungan uang sukarela sesuai dengan kelompoknya masing masing, 3. kelompok menghitung uang dari hasil patungan kelompoknya kemudian di tulis di kertas, 4. Siswa di berikan kesempatan untuk membeli jajanan / snack di kantin dengan aturan harus sesuai jumlah kelompok, uang harus habis dan jenis jananan harus sama masing masing orang. 5. Siswa membagi jajanan dengan rata kepada anggota kelompok masing masing. 6. Siswa membuat laporan dan refleksi hasil kegiatan tersebut. dari hasil refleksi tersebut, saya mendapatkan hal yang luar biasa, ada siswa yang cepat dalam membuat laporan dan pembagianya, bahkan ada 1 kelompok yang tidak balance dari total uang patungan terkumpul dengan total belanja dan sisanya. dari sana anak anak akhirnya memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam kemampuan berhitung angka dari penjumlahan dan pengurangan.

Dari pengalaman pembelajaran tersebut saya dapat mengambil sebuah inspirasi bahwa jika anak anak didekatkan pembelajaranya dengan kehidupan sehari harinya seperti kegiatan disekolah, siswa akan mempunyai antusiasme yang tinggi terhadap belajar dan dengan mudah melakukan refleksi terhadap apa yang sudah di pahami selama ini belajar disekolah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top