Sebagai seorang guru, saya memiliki keinginan agar murid-murid saya dapat disiplin dalam mengumpulkan atau melaksanakan tugas-tugas sekolahnya. Tugas yang sangat dibutuhkan oleh murid kelas XII tingkat SMA/MA adalah membuat makalah dan slide, untuk kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Hal ini penting dilakukan karena murid kelas XII akan segera lulus dan sebagian besar akan melanjutkan studi. Pembiasaaan tugas pembuatan makalah dan presentasi di SMA tentu akan sangat menunjang studi mereka nanti sebagai mahasiswa di perguruan tinggi.
Setiap tahun biasanya saya akan menugaskan murid-murid kelas XII untuk presentasi secara berkelompok di semester genap. Sesuai kurikulum, materi yang saya tugaskan adalah tentang fisika modern yang bersifat marathon, artinya materi menyambung dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Jika satu kelompok gagal presentasi artinya akan merusak skema jadwal presentasi pembelajaran yang sudah ditetapkan di awal. Pada akhirnya, jika keadaan ini dibiarkan, maka tidak semua kelompok kebagian waktu presentasi, atau bisa jadi tetap presentasi tapi kelompok-kelompok akhir akan presentasi dengan durasi waktu yang lebih sedikit dibanding kelompok-kelompok awal.
Dari pengalaman mengajar bertahun-tahun, dalam sebuah kelas ada saja kelompok yang gagal presentasi. Ada karena faktor teknis seperti listrik padam atau masalah di proyektor. Namun sebagian besar kegagalan presentasi lebih disebabkan karena makalah atau slide presentasi yang belum siap. Hal ini diperparah dengan kurang disiplinnya sebagian besar murid dalam belajar semasa daring yang terbawa sampai ke PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di awal tahun 2022 ini. konsep Disiplin, salah satunya yaitu mengajarkan murid untuk memahami alasan dari sebuah aturan sehingga mereka bisa menginternalisasi dan mengikuti secara sadar.
Saya lalu berusaha mencari cara agar murid bisa memahami aturan dan mengikutinya secara sadar, yaitu dengan kesepakatan kelas.
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas dalam pembelajaran fisika ini adalah bertanya kepada murid tentang kegiatan presentasi yang akan mereka lalukan. Apa saja yang perlu disiapkan dalam sebuah presentasi, apa saja pembagian tugasnya, siapa saja yang akan menyampaikan, poin apa saja yang akan dinilai, bukti fisik apa yang perlu dikumpulkan dan konsekuensi apa yang akan diterima jika presentasi tidak dapat dilaksanakan karena makalah dan slide yang tidak kumpul tepat waktu. Semua murid menjawab secara antusias pertanyaan yang diberikan. Jawaban mereka antara lain, yang perlu disiapkan dalam sebuah presentasi adalah makalah dan slide presentasi. Untuk pembagian tugas akan ada yang berperan sebagai MC, operator dan pemakalah (penyampai materi). Untuk poin yang akan dinilai adalah keaktivan presentasi, slide presentasi dan sistematika penulisan makalah, dimana dua yang terakhir adalah juga bukti fisik yang perlu dikumpulkan ditambah foto kegiatan. Dan kelas menjadi ramai ketika membahas tentang konsekuensi yang akan diterima jika gagal presentasi. Hampir seluruh anggota kelas mengusulkan hukuman fisik jika gagal presentasi. Ada yang mengusulkan lari keliling lapangan, push up, sampai ke tidak boleh masuk kelas lagi selama pembelajaran fisika. Hukuman seperti ini tentu sangat tidak berkaitan dengan kesalahan yang dilakukan berupa gagal presentasi karena tidak tepat waktu dalam mengumpulkan makalah dan slide presentasi. Oleh karena itu saya mengusulkan agar hukumannya berupa permintaan maaf kepada guru PPKn dan guru agama karena murid-murid ini tidak disiplin dalam mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sebagai bukti fisik, maka mereka harus meminta tanda tangan kepada guru yang bersangkutan. Beragam komentar murid ketika mendengar hal ini. Di Madrasah, pelajaran agama dibagi menjadi beberapa bidang studi, yaitu Al Quran dan hadist, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Murid menyadari jika tidak mengumpulkan tugas tepat waktu maka mereka harus meminta maaf dan tandatangan pada 5 orang guru yang berbeda. Ada yang setuju, ada juga yang tidak setuju. Sekali lagi saya tegaskan bahwa hukuman hanya akan dilaksanakan JIKA tidak mengumpulkan tugas tepat waktu yang menyebabkan gagal presentasi. Jika semua kelompok presentasi sesuai jadwal maka tidak perlu ada yang namanya hukuman. Diskusi berjalan alot namun pada akhirnya semua siswa setuju. Saya lalu meminta sekretaris kelas menulis kesepakatan kelas di karton, ditandatangi bersama ketua kelas sebagai persetujuan bersama. Kesepakatan kelas ini lalu dipajang di tempat yang mudah dilihat.
Tak disangka, murid menjadi lebih bertanggung jawab dengan tugas pembuatan makalah dan presentasi mereka. Bahkan ketika saya ditugaskan oleh kepala madarasah untuk mengikuti pelatihan di tempat lain dan tidak secara fisik ada di kelaspun, presentasi tetap dilakukan. Masya Allah, dari pantauan melalui aplikasi telegram saya dapat melihat muri-murid saya sangat antusias melaksanakan presentasi.