AWAL: awal mula ada siswa saya kelas 5 kurang lancar membaca. Mereka berlima dengan kemampuan baca yang rendah. Tiga orang masih membaca dengan terbata-bata dan dua orang masih mengeja.
TANTANGAN: karena kurang lancar membaca dia susah mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan nilai-nilai mereka yang cenderung dibawah KKM. Setiap diberikan penilaian sumatif nilai mereka selalu rendah. Oleh karena itu saya mulai berpikir untuk mengatasi masalah ini.
AKSI: saya mulai memberikan dia bimbingan belajar membaca. Bimbingan membaca diberikan setelah sepulang sekolah. Durasi belajar membaca mereka sekitar 30 menit. Strategi yang saya terapkan berbeda-beda. Strategi yang pertama saya mengidentifikasi tingkat kemampuan membacanya. Setelah itu baru saya menyusun langkah-langkah yang sesuai dengan tingkat membaca siswa. Siswa yang masih mengeja saya mengajarkannya dengan Teknik BACADA dimulai membaca huruf, satu suku kata, satu kata, dan satu kalimat. Bagi anak yang masih terbata-bata dalam membaca saya memberikan buku cerita yang menarik. Setelah itu saya memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar cerita yang di abaca.
PERUBAHAN: setelah melakukan kegiatan belajar membaca siswa saya tadi mulai menunjukkan perubahan dalam kemampuan membaca. Siswa yang masih mengeja bacaan menjadi bias membaca tanpa mengeja meskipun masih terbata-bata. Siswa yang membaca terbata-bata menjadi lancer membacanya.