Belajar Matematika Menyenangkan

Belajar Matematika Menyenangkan

Salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika adalah bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih mudah dan senang belajar matematika.

Motivasi dalam pembelajaran matematika adalah usaha‐usaha untuk menyediakan kondisi‐kondisi sehingga seseorang terdorong untuk belajar lebih baik, dan mempengaruhi siswa sehingga pada diri siswa timbul dorongan untuk belajar, sehingga diperoleh pengertian, pengetahuan, sikap dan penguasaan kecakapan, agar lebih dapat mengatasi kesulitan‐kesulitan.

Memang membangkitkan motivasi tidak mudah, di bawah ini diberikan beberapa resep dalam pembangkitan motivasi, di antaranya:

  1. Usahakan agar setiap tujuan pembelajaran itu jelas dan menarik.
  2. Usahakan untuk memberikan motivasi dengan contoh. Guru harus berkompeten dalam matematika yang diajarkannya.
  3. Guru harus antusias kepada matematika dan memperlihatkan kegemarannya terhadap matematika, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari‐hari.
  4. Ciptakan suasana yang menyenangkan.
  5. Usahakan agar siswa sebanyak mungkin terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
  6. Hubungkanlah bahan pelajaran dengan kebutuhan siswa.
  7. Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk menimbulkan motivasi daripada hukuman dan celaan.
  8. Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa.
  9. Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa.
  10. Berikanlah kritik dengan senyuman.
  11. Usahakanlah agar selalu terdapat motivasi pada setiap langkah proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran tidak seharusnya masih dijumpainya anggapan bahwa hukuman adalah bagian dari proses belajar. Justru sebaliknya hukuman harus dihindarkan tetapi suasana yang hangat, menyenangkan, terbuka harus diciptakan agar siswa senang belajar matematika.

Anggapan umum bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sukar dan menjemukan harus secara sistematis dihilangkan dengan jalan meramu pembelajaran matematika dengan strategi yang variatif, di antaranya ditunjukkan bahwa pembelajaran matematika dapat dilangsungkan di luar kelas (outdoor mathematics) atau dapat berupa teka‐teki maupun permainan sehingga kita dapat berekreasi dengan matematika.

Sebagai contoh permainan domino dapat kita modifikasi menjadi belajar penerapan matematika di SMA, dengan jalan mengganti kartu‐kartu domino dengan problem matematika, seperti contoh di bawah ini :

Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan


Demikian juga hexonimo dapat dijadikan permainan, untuk lebih memantapkan pemahaman siswa tentang jaring‐jaring kubus. Di mana persoalannya siswa diminta mencari semua dari 35 macam hexomino yang mungkin, hal ini untuk memperkuat pola bilangan, selanjutnya siswa diminta mencari kesebelas hexonimo yang merupakan jaring‐jaring kubus, dengan demikian sekaligus memperkuat pemahaman tentang ruang dimensi 3.

Seusai siswa memahami konsep perbandingan trigonometri, maka akan lebih menyenangkan jika segera diikuti outdoor mathematics, misalnya dengan berbekal meteran untuk mengukur jarak dan klinometer untuk mengukur besar sudut elevasi, maka siswa secara berkelompok dihadapkan pada soal berapa tinggi pohon yang sudah tua dan tumbuh di halaman belakang sekolah.

Setelah dicermati kajian teori yang melandasi strategi pembelajaran matematika, Perubahan paradigma pembelajaran matematika, terjadi karena perkembangan yang terjadi pada berbagai bidang. Agar pembelajaran matematika menyenangkan maka salah satu hal yang cukup dominan adalah pemberian motivasi dalam proses belajar mengajar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top