Belajar Mandarin Seru Dengan Sistem Digital Google Site Kombinasi Di Smp Frater Makassar

Nama saya Nurhayati Sommeng  Abdullah salah satu pengajar bahasa mandarin di SMP Frater Makassar. Sekolah ini adalah salah satu  sekolah cagar budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota Makassar  yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya sarana ibadah, aula, lapangan olahraga yang luas, kantin yang bersih, ruang baca terbuka, ruang kelas yang sejuk dan  taman yang asri .  Murid  sekolah ini rata – rata adalah kalangan menengah keatas, Saya mengajar dikelas 8 dengan  tujuh kelas yang paralel dan di kelas 9 dengan delapan kelas yang parallel.

Bahasa Mandarin adalah salah satu mata pelajaran yang tersulit bagi kebanyakan murid yang belum mengenalnya. Selain bahasa asing penulisan karakter hurufnya dan pengucapannya yang agak berbeda dari bahasa Ibu (Bahasa Indonesia),  jumlah karakternya yang begitu banyak serta pengenalan huruf yang tanpa abjad menambah ketakutan murid akan tingkat kesulitan pada mata pelajaran ini.

Kesulitan ini ditambah lagi dengan berbagai tantangan diantaranya adalah kurangnya sumber belajar, penulisan urutan goresan huruf Hanzi, pelafalan huruf Pinyinnya, menafsirkan makna, membedakan huruf yang hampir mirip pelafalannya, sumber belajar yang kurang menarik bagi murid dengan tingkat usia remaja yang selalu ingin berekspresi, aktif dan milenial.

Untuk itu saya sebagai guru bahasa mandarin yang pernah juga mengalami hal yang sama bagi kebanyakan murid – murid ini paham betul bagaimana seharusnya saya menyajikan proses pembelajaran ini  untuk mengubah mindset mereka dari anggapan sulit menjadi menyenangkan bagi murid.

Berbekal dari pengalaman belajar dan mengikuti berbagai pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang berhubungan dengan mata pelajaran bahasa mandarin, teknik pembelajaran, sistem pembelajaran digital, berbagai aplikasi pembelajaran, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) semakin memantapkan saya untuk menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuham murid – murid kami dimana  40 persennya adalah anak- anak keturunan Tionghoa.

Terlebih lagi selama 2 tahun pandemi mengharuskan kita semua termasuk guru dan murid untuk belajar dari tempat/rumah masing – masing sehingga praktik baik ini sangat relevan digunakan bagi murid kami di lingkungan sekolah.  Sesuai dengan kondisi murid menurut saya media pembelajaran ini dapat mendukung kreatifitas dan kolaborasi  diantara para murid  proses pembelajaran yang menggunakan lintas bidang studi  pada Mata Pelajaran  yang saya ampu. Di dalam link pembelajaran ini murid – murid dapat belajar empat mata pelajaran dalam sekali waktu yaitu  terintegrasi  dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, dan TIK.

Saya menerapkan beberapa Praktik baik dikelas kami dalam PBM (Proses Belajar Mengajar). Salah satu diantaranya adalah membuat media pembelajaran menggunakan Goggle Site sebagai pusat medianya yang saya kombinasikan dengan beberapa aplikasi yang relevan seperti Padlet untuk mengumpulkan hasil karya murid dalam bentuk digital, Kahoot, Wordwall, Educandy dalam bentuk game, Livewordsheet dalam bentuk LKPD ataupun sumber belajar, youtube, Google, Pixton untuk pembuatan komik, Canva untuk membangun kreatifitas dan link pembelajaran lainnya yang  berkaitan dengan materi  pembelajaran dan dapat diakses dengan mudah oleh murid  kami.

Namun jauh sebelum penerapan media pembelajaran Google Site ini, saya telah memperkenalkan kepada murid – murid  satu persatu aplikasi ini dimulai dari Google form sebagai media ujian online, dimana saat itu media ini masih sangat asing bagi mereka, tidak jarang ada murid yang kurang teliti dalam memasukkan password ujian sehingga harus berkali – kali diarahkan, ada juga yang sama sekali belum mengerti sehingga harus didampingi secara khusus.  Tahap berikutnya saya memperkenalkan mereka dengan aplikasi  Kahoot, wordwall dan educandy sebagai media game, diantara ketiga games ini mereka paling menyukai game Kahoot.

Biasanya seminggu sebelum mereka bermain game saya menentukan bahan materi yang akan kita mainkan pada minggu berikutnya., Karena sebagian besar dari mereka sangat menyukai games ini maka  mereka sangat bersemangat dalam belajar dan menguasai materi sebelum permainan games dimulai . Pada saat bermain game tidak jarang suara mereka terdengar sangat riuh ketika mereka mampu berada pada posisi podium  sebagai juara satu dalam permainan game ini, salah satu diantara mereka berkata dengan suara lantang “ Laoshi permainan ini lebih seru dari pertandingan sepak bola, minggu depan kita main lagi yah … “ disambut dengan kata “ setuju” oleh murid – murid yang lain di dalam kelas, ketua kelasnya juga ikut bersuara keras “Laoshi saya juga suka belajar dengan cara seperti ini” tampak jelas rasa kepuasan dan kesenangan di raut wajah mereka.  

Disusul dengan pengenalan aplikasi berikutnya yaitu Liveworksheet, padlet, canva, pixton, akun google dan lain – lain pada bulan berikutnya biasanya saya membutuhkan satu sampai dua minggu untuk memperkenalkan satu aplikasi, selebihnya mereka akan mempelajarainya secara mandiri pada perangkat mereka masing – masing. Media pembelajaran https://s.id/BaMankls9 ini saya rancang dengan sesederhana mungkin sesuai dengan materi pembelajaran di setiap level kelasnya, dilengkapi dengan petunjuk dan arahan pada masing – masing bagian sehingga mudah untuk mereka pahami dan laksanakan misalnya pada materi pertama  memperkenalkan diri siswa dapat mempelajarai materi dan kosa kata baru sambil mendengarkan audio pengucapannya secara mandiri melalui aplikasi Liveworksheet kemudian mengikuti arahan pada bagian tugas mandiri maupun kelompok yaitu mengerjakan tugas membuat player dalam bentuk infografis, canva atau  komik menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Mandarin dan bahasa Inggris kemudian mengupload tugas mereka dalam satu link padlet ini termasuk pelajaran TIK, di Padlet ini semua hasil karya siswa dalam bentuk digital akan tersimpan dengan aman dan baik .

Mereka dapat membukanya ataupun mengeditnya kapan saja di Link pembelajaran tadi.  Ini salah satu cara saya untuk mengatasi masalah pembelajaran terutama pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) agar semua siswa dapat terus belajar berinovasi kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone dan perangkat mereka masing – masing dan didukung oleh wifi yang memadai. Semua proses pembelajaran ini akan terintegrasi dengan akun pembelajaran.id saya yang dapat saya pantau kapan saja dan dimana saja.

 Saya juga telah mengimbaskan proses pembelajaran ini kepada rekan – rekan guru disekolah kami dengan berbagai pelatihan dan belajar bersama di setiap hari sabtu pagi sehingga memberikan dampak yang lebih luas dan positif tentunya. 

Di sisi siswa mereka merasa sangat senang karena di dalam link pembelajaran saya sematkan berbagai aplikasi  yang dapat mereka akses dengan mudah dan ketika mereka bosan dengan proses belajar mandiri mereka dapat bermain game, menonton video ataupun  youtube yang terkait dengan materi pembelajaran atau membuat komik dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris,  murid dapat terus mengasah keterampilan dan kreatifitas mereka  sehingga kesan sulit bagi pelajaran bahasa mandarin tadi perlahan – lahan dapat berubah menjadi bidang studi yang diminati dan hasil belajar murid pun semakin baik secara umum, ini dibuktikan dengan capaian prestasi murid yang luar biasa tentunya tidak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak termasuk tim pengajar, murid itu sendiri, orang tua murid,  pimpinan dan seluruh warga sekolah dalam satuan pendidikan kami.

Menurut saya memang dibutuhkan banyak kreatifitas untuk mengubah sebuah paradikma, disinilah peran guru yang sesungguhnya untuk mengantarkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi nyata, untuk itu Guru harus kreatif.   

.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top