Saya seorang guru kelas 4 di EvFiA LAND School. Tujuan pada pembelajaran Bahasa Inggris pada saat itu yaitu agar siswa dan siswi mampu membuat kalimat dengan struktur kalimat (grammar) yang benar dan sesuai. Tanggung jawab saya sebagai guru yaitu untuk mengajar, memberi arahan, membimbing, dan mengoreksi kalimat-kalimat yang murid-murid saya telah buat.
Sasaran yang ingin saya capai adalah agar murid saya dapat membuat kalimat dalam Bahasa Inggris dengan tepat dan benar, juga menciptakan kondisi kelas yang aman untuk murid berproses sehingga mereka mau mencoba dan mencoba lagi sampai berhasil.
Saya sebagai guru mengakui bahwa terkadang pembelajaran grammar terkenal membosankan dan sulit karena dihadapi dengan “rumus-rumus” struktur kalimat. Saya ingin membuat suasana kelas yang aman dan menyenangkan agar murid dapat berproses dengan perasaan senang, aman, dan nyaman saat belajar di kelas.
Tantangan saat mengajar grammar pada kelas 4 SD yaitu tingkat kesulitan dari materi itu sendiri. Murid-murid yang masih sangat muda kesulitan jika hanya menerima rumus-rumus struktur kalimat.
Materi grammar yang sedang diajarkan yaitu membuat kalimat petunjuk dengan benar menggunakan kata “which”. Strategi yang saya gunakan yaitu bermain permainan tebak gambar (guessing game) diantara siswa, peran guru hanya sebagai observer dan supervisor. Berikut tahapan kegiatannya:
- Siapkan bola kecil, gambar yang telah dicetak di kertas A4, dan lagu.
- Berikan instruksi yang jelas dengan cara modeling.
Tahapan permainannya yaitu:
- Sambil berjalannya lagu, murid akan memberikan bola ke teman sebelahnya, terus begitu sampai lagu selesai.
- Saat lagu selesai, murid yang sedang memegang bola tersebut akan mendapat giliran untuk maju ke depan kelas, lalu guru memberikan satu gambar dengan acak.
- Murid tadi lalu harus memberikan petunjuk mengenai gambar tersebut dengan struktur kalimat yang telah dicontohkan sebelumnya, misal: It is something which you kick with your foot.
- Teman-temannya akan mencoba menebak.
- Guru akan menuliskan kalimat petunjuk yang tadi telah dibuat di papan tulis.
- Permainan terus berlanjut sampai 7 atau 8 murid mendapat giliran (guru yang menentukan tergantung waktu dan kondisi kelas).
Setelah selesai, guru akan membacakan satu persatu kalimat petunjuk yang sudah dituliskan di papan tulis sebelumnya. Bersama murid, guru akan mengapresiasi struktur kalimat yang sudah benar dan mengoreksi kalimat yang masih keliru.
“Permainannya seru, ms! Ayo bermain lagi!” seru anak-anak saat saya mengumumkan bahwa waktunya sudah habis dan permainan harus dihentikan.
Karena murid merasa bersemangat dan nyaman di kelas, mereka tidak takut untuk mencoba, mereka dengan percaya diri memberikan yang terbaik untuk membuat kalimat Bahasa Inggris.
Dari penggunaan strategi permainan dalam kelas, selain murid menjadi fokus terhadap materi yang sedang diajarkan, saya sebagai guru menjadi mengerti bahwa strategi pembelajaran yang interaktif sangat efektif di kelas. Murid tidak hanya duduk diam dan mendengarkan, namun juga memiliki andil dalam proses pembelajaran mereka.
Namun perlu diperhatikan karena permainan ini menggunakan lagu dan mengoper bola, sangat penting agar guru mengawasi dan memberi instruksi dengan tegas –sangat dianjurkan untuk juga membuat perjanjian di awal, untuk menghindari kericuhan di luar kendali.