Belajar Bersama Alam

Pagi ini jarum jam menunjuk ke angka 06.00 WIB seperti biasa saya sudah siap untuk berangkat ke sekolah, pekerjaan rumah sudah beres, anak-anak sudah sarapan dan berangkat sekolah, tinggal ayahnya masih santai-santai nunggu sampai jam 06.30 WIB untuk berangkat ke kantor. Suasana jalan masih lenggang, sepeda motor yupiter tahun 1985 an melaju dengan kecepatan 60-70 km/jam ke arah selatan sejauh 17 km menuju Sekolah yang sudah saya lalui selama 18 tahun.

Alhamdulillah setelah 45 menit perjalanan, sampai di sekolah dengan harapan dapat melaksanakan tugas mengajar dengan nyaman dan siswa dapat dengan mudah menerima penyampaian materi dari saya, antusias, semangat dan dengan senang hati mengikuti pembelajaran, serta menjadikan diri saya seorang guru yang disenangi, menjadikan siswa-siswa saya merasa kehilangan tanpa adanya saya diantara mereka. Suasana sekolah masih sunyi, ruang guru masih sepi, hanya ada petugas kebersihan yang masih sibuk menyapu dan membersihkan kertas, kotoran yang tercecer di lantai. Beberapa saat kemudian mulai berdatangan siswa-siswa yang berjalan dan ada juga yang naik sepeda maupun sepeda motor. Demikian juga dengan Bapak dan Ibu guru serta karyawan satu per satu  mulai berdatangan. Keadaan semakin ramai dengan suara-suara siswa yang ngobrol, bersenda gurau, dan ada juga yang berteriak memanggil temannya, sambil menuju ke ruang kelas masing-masing.

Terdengar suara bel berbunyi tanda jam pembelajaran di mulai,yaitu jam 07.00 WIB. Terlihat siswa-siswa berjalan dengan tergesa-gesa bahkan ada yang berlarian menuju kelas mereka. Demikian juga dengan suasana Ruang guru, semula ramai pembicaraan antar guru tentang kabar berita, persoalan anak, persoalan keluarga, tentang kuliner dan sebagainya, menjadi sepi dengan berlalunya satu persatu Bapak dan Ibu guru yang mengajar pada jam pertama menuju kelasnya. Saya juga  bersiap menuju kelas X Mipa 1 dengan membawa perlengkapan mengajar. Saya berjalan dengan suasana hati yang tenang, nyaman dan damai, karena merasa sudah mempersiapkan apa-apa yang akan saya tularkan  ke siswa pada hari ini. 

Saya masuk kelas X Mipa 1 dan memberi salam pada mereka. Ketua kelas memimpin berdoa. Pada hari ini akan saya coba pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar sekolah. Ide ini muncul setelah mengalami pembelajaran yang tidak sesuai harapan. Siswa-siswa merasa terbebani dan terkekang dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dan ada juga beberapa siswa yang acuh dan keluar kelas, ijin dengan berbagai alasan. Beberapa siswa lebih senang ngobrol dengan temannya, ada yang bermain-main dengan alat tulisnya, mengetuk-ketukkan penggaris di meja, ada yang diam karena ngantuk dan ada juga yang asyik mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dari pada mengikuti  pembelajaran saya, sehingga pembelajaran tidak efektif dan penyampaian materi tidak sesuai kompetensi yang diharapkan.  Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut, saya merenung dan mengevaluasi diri tentang cara belajar mengajar yang selama ini saya lakukan , dan mulai mencari-cari cara bagaimana untuk mengatasinya…..

Saya pingin bisa memotivasi dan mengajak siswa-siswa supaya bersemangat dalam pembelajaran dan bisa menciptakan situasi belajar yang menyenangkan bagi mereka, selain itu juga bisa nyaman bagi saya.

Apakah saya bisa mewujudkannya…..Hal ini merupakan tantangan, yang mengharuskan saya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut dan siap untuk melakukan perubahan.

                Sebulan yang lalu ada info dari IGI Kab. Tulungagung, untuk bergabung di Program Pendidikan Merdeka Belajar (PPMB) angkatan 4. Alhamdulillah saya mendapat beasiswa mempelajari modul di Sekolah.mu untuk bisa membeli 10 buah modul, Pada tahap Level 0, mempelajari 5 buah modul, yaitu Modul Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar, Asesmen Formatif untuk Merdeka Belajar, Merancang RPP Merdeka Belajar, Pembelajaran Merdeka Belajar Berbasis Kompetensi dan Strategi Pembelajaran Campuran Merdeka Belajar. Saya pelajari modul-modul tersebut dan sebisa mungkin saya terapkan di kelas. Terutama Modul Kesepakatan Kelas saya praktekkan untuk mengatasi masalah, kondisi dan keresahan yang terjadi di kelas saya.

                Aksi pertama yang saya lakukan beberapa hari yang lalu adalah mengajak siswa untuk mengemukakan apa penyebab masalah-masalah tersebut. Siswa mengemukakan bahwa mereka merasa jenuh dan bosen berada di dalam kelas terus-terusan. Setelah mengetahui penyebab permasalahan tersebut. Saya bersama siswa menyusun strategi membangun kesepakat kelas dengan diskusi dan refleksi kondisi kelas dengan melontarkan pertanyaan pemantik yang sudah saya siapkan sebelumnya. Saya arahkan mereka sampai menemukan kesepakatan yang diharapkan, tetapi mereka menyadari dan merasa tanggungjawab untuk mematuhinya. Supaya tidak lupa, saya sarankan untuk ditulis di Papan data kelas.  Dengan adanya kesepakan kelas yang dimusyawarahkan bersama, mereka bertanggungjawab dengan apa yang telah mereka sepakati bersama. Mereka komitmen dengan apa yang telah disepakati dan berusaha melaksanakannya dengan senang hati dan bila melanggar dengan lapang dada menerima konsekwensinya, yaitu siap menerima sanksi yang telah disepakati.

                Sebagai guru saya berusaha memberikan materi dan suasana pembelajaran menyenangkan serta disesuaikan dengan profil siswa saya, sehingga mereka tidak merasa terbebani, dan merasa senang. Seperti pada pagi ini, siswa-siswa saya ajak keluar kelas, dan berjalan-jalan di lingkungan alam sekitar diluar kelas, sambil memberikan materi pembelajaran, yaitu bab Lingkungan Dengan berbekal kesepakatan kelas yang sudah dibuat sebelumnya, siswa-siswa meskipun berada di luar kelas, pembelajaran berlangsung dengan tertib. Kesepakatan kelas yang disepakati antara lain:

  • Tidak boleh berbuat sekehendak sendiri (mis. Menuju kantin, berteriak, dsb)
  • Tidak boleh memisahkan diri dari siswa-siswa lain
  • Tidak boleh makan dan minum
  •  Harus mematuhi petunjuk guru
  • Bila ada keperluan, harus seijin guru

Alhamdulillah….siswa-siswa mematuhinya dan tidak ada yang melanggar kesepakatan kelas.

                Akhirnya saya merasa lega…. Harapan saya terkabul. Siswa-siswa telah membuat perubahan perilaku selama pembelajaran yang bertempat di lingkungan alam, selain itu siswa-siswa juga merasa nyaman, senang, antusias dan semangat dalam pembelajaran dengan situasi baru tersebut, sehingga saya merasa pembelajaran jadi lebih bermakna dan capaian pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang ditentukan. Kami ….guru dan siswa ….siap untuk berubah menjadi lebih baik….. Saya sebagai guru yang mengajar selama 32 tahun tetap semangat untuk belajar…..belajar tidak mengenal usia…..belajar sepanjang hayat…..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top