Belajar Bahasa Inggris dalam Konteks Indonesia
Awalnya mengajarkan Bahasa Asing pada level menengah pertama sebelum masa pandemi bagi saya tidak memiliki banyak tantangan karena murid yang saya ajar pada level kelas 7 dan 8 itu masih dalam tahap pemahaman dasar. Saya juga memiliki cukup waktu untuk mengajarkan Bahasa Inggris dengan ragam metode dan cara seperti melalui ragam permainan atau kuis. Namun pandemi yang sudah melanda negeri ini menyisakan perubahan pada pola sekolah dalam memberikan durasi belajar pada murid di sekolah dan guru harus siap menyesuaikan dengan kebijakan yang diambil oleh sekolah. Tantangan yang saya hadapi seperti durasi belajar yang tidak cukup, ditambah dengan tantangan belajar daring ( dalam jaringan ) yang di pilih sekolah menjadikan saya merasa harus menciptakan pola pembelajaran baru di ruang kelas Bahasa Inggris yang saya ampu.
Bagaimana murid harus tetap dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kelas Bahasa Inggris namun murid tetap dapat belajar dari lingkungan sekitar tempat tinggal mereka?. Bagaimana murid dapat melengkapi tugas dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan pengalaman belajar di mata pelajaran lain selain Bahasa Inggris?. Saya mulai membuat profil murid dengan cara memetakan tempat tinggal, pekerjaan orangtua hingga minat bakat dan hobi murid dikelas VIII. Setelah itu saya berdiskusi dengan murid membuat kesepakatan kelas yang dapat digunakan pada dua tipe pembelajaran sekaligus sehingga pada saat belajar daring ataupun luring kesepakatan kelas ini dapat tetap digunakan. Kesepakatan kelas ini menjadi dasar bagi saya untuk mengetahui apa harapan murid dalam belajar Bahasa Inggris bersama saya.
Dari hasil pemetaan profil murid dan diskusi kesepakatan kelas, saya kemudian mendesign pembelajaran berdasarkan konteks. Pada topik pembelajaran teks prosedur membuat nasi goreng, murid saya minta berdiskusi tentang pengalaman masing – masing murid dalam membuat nasi goreng. Kemudian saya mengajak mereka untuk bermain games menyebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat nasi goreng. Sesuai kesepakatan diawal bahwa murid akan belajar mengenali alat dan bahan serta cara pembuatan nasi goreng dalam Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Murid diberikan waktu satu hari untuk memasak nasi goreng dirumah mereka masing – masing bersama teman dan juga ibu mereka. Keesokan harinya mereka membawa cerita tentang pengalaman mereka membuat Nasi Goreng dirumah. Saya sangat terkejut karena ragam cerita yang saya terima dari murid – murid saya. Semua murid bercerita dengan antusias dan sangat runut mulai dari mereka membuat janji dengan teman, mewawancarai ibu bagaimana membuat nasi goreng yang enak hingga ada juga yang bercerita kegagalan alias nasi goreng gosong. Selanjutnya saya membuat permainan tebak gambar yang berisi tentang nama alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat nasi goreng. Saya meminta murid membuat dua grup besar saat itu grup laki – laki dan grup perempuan masing – masing satu grup. Murid secara bergiliran menebak Bahasa Inggris dari gambar yang saya tampilkan. Dalam hitungan menit, murid sudah berhasil menyebutkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat nasi goreng. Selanjutnya murid kembali dalam kelompok kecil untuk membuat kembali nasi goreng dirumah dengan menggunakan Bahasa Inggris saat memasak. Saya juga memberikan pilihan cara pada murid untuk mengumpulkan tugas teks prosedur ini. Ada yang memilih untuk mengirim video saat memasak dengan bahasa inggris dan ada juga yang mengumpulkan berbentuk tulisan.
Dari kegiatan pembelajaran yang saya design ini, saya merasa bahwa pembelajaran Bahasa Inggris sesuai konteks ini membantu saya menjadi lebih mudah memahamkan murid untuk menggunakan bahasa inggris dan bagi murid juga sangat mudah dipahami dan di kerjakan karena pengalaman mereka saat memasak nasi goreng ternyata dapat diceritakan dalam bahasa inggris dan membentuk sebuah teks prosedur. Dalam refleksi saya bersama murid, murid menyatakan senang sekali dengan metode belajar bahasa inggris seperti ini. Ke depannya murid boleh menjadikan project yang mereka minati dalam mata pelajaran lain sebagai cerita dalam kelas bahasa inggris ini. Hingga pada akhirnya semua murid dapat belajar Bahasa Inggris dalam konteks Indonesia.