Bantu Guru Belajar Berkomunikasi Dengan Orangtua

Orang tua dan guru di sekolah memiliki keterlibatan dan peran yang sama pentingnya dalam pendidikan dan mengembangkan anak. Hanya saja, terkadang orang tua merasa posisinya lebih superior karena sudah membayar uang sekolah dan berbagai biaya lain yang dibebankannya, sedangkan guru merasa lebih inferior, sehingga merasa tak berdaya, jadi orang yang dibayar dan tanggung jawab sepenuhnya ada pada dirinya dalam pendidikan anak. Guru merasa posisinya menjadi kalah tinggi dengan orang tua.

Semestinya tidaklah demikian, oleh sebab itu perlu sekali membangun hubungan yang bersifat positif antara guru dan orang tua jadi sangatlah penting. Namun, apa yang diperlukan oleh seorang guru untuk hal itu? Salah satu caranya adalah dengan membangun komunikasi positif guru dan orang tua. Pada pelatihan di Bekasi, Sabtu, 28 Juli 2018, “Membangun Komunikasi Positif Guru & Orang Tua” dijadikan topik untuk berdiskusi.

Sebelum membahas hal ini lebih lanjut, ada baiknya mengetahui beberapa harapan orang tua terhadap guru bagi anaknya. Berikut ini hasil riset kecil melalui media sosial yang dilakukan pemateri terkait harapan orang tua terhadap guru:

  • Komunikatif,
  • Responsif,
  • Perhatian,
  • Mendidik,
  • Memberikan kasih sayang,
  • Memberikan kabar tentang anak di sekolah.

Masih banyak harapan orang tua terhadap anaknya di sekolah, baik dalam hal akademik maupun non-akademik. Dan apa yang diharapkan orang tua untuk mencapai hal tersebut berdasarkan hasil riset kecil tadi adalah komunikasi. Komunikasi dua arah menjadi penting dan perlu dibangun berdasarkan ketiga nilai yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, yaitu kepercayaan, kepedulian & kerjasama.

Tentunya tidak mudah dalam membangun 3 hal tersebut. Masing-masing pihak baik orang tua dan guru perlu mengetahui perannya di sekolah. Baik orang tua dan guru harus sama-sama mengetahui adanya kebijakan, sistem dan prosedur di sekolah yang membatasi agar tidak salah dalam bertindak. Sudah menjadi tugas guru untuk melakukan dan menjalankan kegiatan belajar dan mengajar di kelas, selain itu guru juga menjadi penghubung antara sekolah dan orang tua. Karena fungsinya sebagai penghubung dan menduduki peran penting dalam hal ini, maka hal yang mendasari hubungan ini adalah komunikasi. Oleh sebab itu perlu bagi guru untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Dalam berkomunikasi terdapat etika yang perlu diketahui, diantaranya adalah:

  • Sikap: posisi berdiri atau duduk dengan tegak, menatap lawan bicara, tenang dan tersenyum. Yang diperlukan juga adalah “no gadget” ketika berbicara dengan orang tua;
  • Pahami isi pembicaraan: jangan membicarakan hal-hal yang tidak perlu dan tidak dikuasai, karena dapat berakibat salah pengertian. Sebaiknya catat terlebih dahulu topik yang akan dibicarakan;
  • Gunakan selalu kalimat positif: hindari menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan tidak sesuai.
  • Fokus pada solusi: orang tua berharap guru sebagai mitra dalam tugas mengembangkan anak.
  • Sudah sewajarnya, jika ada masalah yang terjadi dapat memberikan solusi, dan bukan malahan semakin memperkeruh suasana.

Diharapkan dengan terbangunnya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua dapat menciptakan proses kolaborasi yang baik pula, sehingga tercapailah tujuan semua pihak.

Pada pelatihan ini, guru yang hadir mengajar di level yang berbeda. Terdapat 51 guru sebagai peserta pelatihan yang berasal dari area Bekasi dan sekitarnya. Suasana pelatihan terbangun kondusif, hal ini terlihat pada saat pemaparan, diskusi dan presentasi yang berlangsung baik pemateri maupun peserta terjalin komunikasi intens. Guru semakin berdaya, guru semakin percaya. Yuk Bantu Guru Belajar Lagi di Kampus Guru Cikal.

Narasumber : Irene Puti Damayanti
Hari, Tanggal : Sabtu, 28 Juli 2018
Tempat : SMK Kesehatan Driewanti Husada Mandiri, Bekasi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top