AWAL
Saya Guru mengajar Mata Pelajaran PPKn di Madrasah Tsanawiyah berbasis Pesantren yakni setingkat SMP di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan adalah salah satu amal usaha bidang pendidikan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan dengan jumlah murid + 1576 orang. Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan menyelenggarakan pendidikan jenjang MTs/SMP/MA dan SMA. Untuk jenjang MTs sendiri berjumlah 567 murid. Pada tiap tingkatan kelas yakni kelas 7,8 dan 9. Sekitar kurang lebih 128 orang.
TANTANGAN
Murid – murid saya kurang antusias belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan “PPKn” khusunya bila terkait dengan sejarah bangsa. Menurut beberapa orang murid belajar PPKn kurang seru dan cenderung membosankan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya mata pelajaran dalam satu hari ditambah lagi musim panas tiba yang membuat para murid merasa kurang nyaman selalu belajar dalam kelas.
Sebagai guru kita paham bahwa para murid belajar disekolah dari jam 07.20 sampai pukul 15.30 Waktu normal, namun karena masih Covid 19 maka dikurangi jam belajarnya hanya sampi sebelum dzhuhur alias jam 11.30.
Setelah melakukan diskusi dengan para murid murid maka disepakati model belajar yang bervariasi dan ada tantanngannya. Beberapa hasil diskusi dengan murid murid sebagai berikut :
- Pertmuan pertama dan kedua di kelas.
- Pertemuan Ketiga di Lab Komputer
- Pertemuan Keempat di Indor
- Uji Kompetensi tidak disama ratakan
AKSI
Murid – murid sendiri yang memilih cara, maka salah satunya yakni dengan membuat Mading alias Majalah Dinding. Mading dibuat dengan Topik berbeda dan akan ditempatkan di titik area kumpul para murid dan para orang tua yang datang berkunjung ke pesantren serta melibatkan para murid dalam refleksi dan menilai hasil kerja bersama..
PERUBAHAN
Murid – murid merasa nyaman belajar PPKn oleh karena mereka dilibatkan dari mulai proses pembuatan, refleksi serta memberikan penilaian kepada kelompok lain.