Assembly Merayakan Merdeka Belajar

Assembly Merayakan Merdeka Belajar

Mengajar menjadi sebuah hal yang menyenangkan karena bertemu dengan anak-anak. Seperti melodi yang indah dalam perjalanan karier sebagai seorang guru. Setiap akhir dari pembelajaran anak-anak seringkali bertemu dengan asesmen formatif yang dilakukan dengan menjawab berbagai pertanyaan seputar kompetensi yang akan dicapai. Anak-anak merasa itu adalah sebuah keharusan yang dilakukan dan nilai menjadi tujuan yang ingin dicapainya. Melihat kondisi tersebut membuat saya merasa bahwa proses belajar yang menyenangkan yang dilalui anak-anak seperti sirna ketika mereka dihadapi dalam kondisi akhir yang mengharuskan mengikuti serangkaian ujian untuk mencapai penilaian. Anak-anak di sekolah sangat menikmati proses jatuh bangunnya dalam belajar. Hakikat tujuan pembelajaran seperti apa yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu akar pendidikan menempatkan kemerdekaan dan sebagai syarat serta tujuan membentuk kepribadian. Bagi Ki Hajar Dewantara pendidikan tidak boleh dimaknai dengan paksaan karena ketetapan batin dan pikiran itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Anak-anak harus merdeka untuk bisa belajar dan berkarya.

Tantangan banyak sekali ditemukan dimana orang tua masih menganggap bahwa di akhir asesmen harus dilakukan tes tertulis untuk mendapatkan nilai dan ketika melihat sebuah angka harus dengan penilaian yang sempurna. Masalah tersebut menjadi suatu tantangan untuk dapat ditaklukkan. Dengan melihat keadaan tersebut sebagai pemimpin dalam pembelajaran harus mampu membuat keputusan yang bijak dan memberikan dampak yang baik untuk anak didik di sekolah. Semangat yang membara serta dukungan dari Yayasan, guru dan semua warga sekolah yang akhirnya mampu merancang strategi untuk merayakan merdeka belajar di kelas yang mana dilakukan oleh anak-anak di akhir pembelajarannya. Assembly menjadi penutup yang manis di akhir pembagian raport siswa. Dengan assembly anak-anak menampilkan project yang bisa dipresentasikan di depan orang tua, guru serta teman-temannya di kelas. Hal tersebut memberikan dampak yang baik untuk siswa karena diberikan kesempatan agar bisa tampil percaya diri menunjukkan versi terbaik dari dirinya. Orangtua juga merasa bahwa belajar merupakan sebuah proses perjalanan dimana anak-anak juga bisa diberikan kesempatan untuk bisa tampil, mengekspresikan diri yang mana dapat menjadi bekal kelak ketika ia dewasa.

Sebagai seorang pendidik diibaratkan seperti seorang petani. Pendidik adalah petani yang akan merawat bibit dengan cara menyiangi gulma yang ada disekitar bibit tanaman tersebut kemudian menyiram dengan air, memberi pupuk agar kelak bibit tersebut berbuah yang lebih baik dan banyak. Namun, petani itu tidak bisa mengubah bibit mangga menjadi berbuah anggur. Itulah yang namanya kodrat alam atau dasar yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Dengan adanya assembly membuat anak senang, guru tenang dan orangtua pun merasa bahagia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top