Antusias Jarmin Bersama Kowall (Antusias Belajar Sambil Bermain Bersama E-Komik Dan Wordwall) Wahyuni Budi Hastuti, Guru Ipa Mts Negeri 34 Jakarta

Masa pandemi cukup menyisakan kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, mobilitas terbatas, murid dituntut belajar mandiri, pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan, sehingga interaksi langsung  dengan murid tak terwujud. Kenyataan yang saya jumpai, lamanya pembelajaran daring sepertinya membuat sebagian besar murid saya menjadi santai dalam belajar, kadang mengabaikan waktu dan enggan membaca instruksi dari guru. Hal ini dapat terjadi mungkin karena belum siap belajar mandiri tanpa pendampingan  guru, atau model pembelajaran yang diberikan sangat monoton dan kurang variatif.  Beberapa murid saya kurang memperhatikan instruksi dari gurunya sehingga sering terjadi murid mengerjakan tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh gurunya. Saya mencoba bertanya kepada diri sendiri, apa yang menyebabkan murid saya kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPA? Mengapa murid saya lumayan “malas” untuk mempelajari buku pelajaran?

Saya merasakan masa pademi yang berlangsung lama ternyata tidak selalu memberikan efek yang kurang baik. Disaat pembelajaran tatap muka terbatas, bukanlah membuat saya merasa dibatasi untuk melakukan pembelajaran pada diri sendiri agar dapat  memberikan layanan pembelajaran yang lebih menarik kepada murid saya. Tentu sebagai guru akan sangat bahagia jika murid senang dan antusias mengikuti pembelajaran. Maka saya berupaya untuk mencari formula yang menarik bagi murid saya di masa pemulihan setelah cukup lama menikmati masa pandemi Covid-19.

Ketika Pembelajaran Tatap Muka Terbatas diselengarakan di madrasah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dan murid diijinkan belajar menggunakan gadget. Saya bertanya kepada murid saya,mengapa malas untuk membaca buku pelajaran ? Sebagian besar menjawab, pelajaran IPA susah Bu. Ada juga murid yang menjawab, kalo membaca buku pelajaran cepat bosan, cepat mengantuk. Ketika saya menanyakan apakah murid saya suka membaca komik, serentak mereka menjawab suka. Selanjutnya saya menanyakan alasan mengapa suka membaca komik, mereka ada yang menjawab karena ceritanya seru, ada percakapannya, gambar dan ceritanya menarik.

Berangkat dari persoalan tersebut, saya tergerak untuk mencari solusi dalam pembelajaran dengan murid saya. Kebosanan murid saya merupakan tantangan yang menarik bagi saya. Saya berpikir, media yang saya gunakan harus dekat dan disukai oleh murid. Dengan mengetahui apa yang disukai oleh murid, saya yakin dapat membantu mengatasi apa yang dihadapi murid saya dalam proses pembelajaran.

Membaca adalah kunci belajar. Agar murid saya mau membaca maka saya membuat bahan ajar dalam bentuk e-komik. Penyampaian pesan dan informasi pada e-komik sangat simpel dan padat. Visualisasi e-komik dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga memotivasi untuk mempelajari konten pembelajaran yang menjadi pesan untuk disampaikan.  E-komik yang berisi gambar kartun berteks mampu menyampaikan pesan dengan gaya yang ringan dan menyenangkan. Biasanya orang jika membaca komik betah karena dalam komik terdapat alur cerita yang dapat membawa pembaca masuk dalam alur tersebut.

Dengan semangat saya mencoba belajar tutorial di youtube pembelajaran dengan aplikasi e-komik makebeliefscomic. Alhamdulillah e-komik pembelajaran bertema pencemaran air dapat saya kerjakan dan saat pembelajaran saya berikan e-komik melalui grup whatshap. Murid-murid saya tersenyum saat melihat e-komik. Diantara mereka ada yang mengomentari tentang karakter serta nama tokoh  dalam e-komik tersebut. Bagi saya senyum mereka adalah wujud gembira dan tidak ada beban dalam belajar.

Saat pembelajaran dimulai, saya memberi waktu sepuluh menit kepada murid-murid untuk membaca dan memahami isi e-komik. Semua antusias membaca. Sepuluh menit kemudian saya menanyakan apa isi pembelajaran pada e-komik. Alhamdulillah sebagian besar murid-murid saya dapat menyampaikan isi e-komik. Saat saya bertanya apakah mereka menyukai belajar IPA dengan e-komik? Serentak mereka menjawab: “Suka banget Bu.” Bagi saya ini pengalaman yang sangat menyenangkan, dalam waktu sepuluh menit mereka bisa memahami isi materi pembelajaran tentang pencemaran air. Jika diminta untuk membaca buku teks belum tentu mereka bisa memahami materi secepat itu.

Setelah selesai berdiskusi dan menyimpulkan materi pembelajaran, maka saatnya bermain kuis. Murid-murid penasaran kuisnya seperti apa. Saat saya share link kuis menggunakan wordwall dengan latar hutan, mereka sangat senang karena  menikmati perjalanan menelusuri hutan. Murid-murid asik mengerjakan kuis. Mereka dapat menyelesaikan kuis dalam kisaran waktu tiga hingga empat belas menit. Satu murid dapat mengerjakan sepuluh soal dengan jawaban benar semua membutuhkan waktu tiga menit lebih empat detik. Untuk murid yang lain perolehan nilainya variatif .

Pada bagian akhir kegiatan pembelajaran saya melakukan refleksi dengan menanyakan kepada murid saya tentang pembelajaran yang saya lakukan. Mereka dengan antusias menjawab sangat senang belajar bersama e-komik, terutama kuis dengan wordwall. Mereka merasa dapat belajar sambil bermain, jalan-jalan ke hutan namun bisa sambil belajar mengerjakan kuis. Setelah selesai mengerjakan kuis saya meminta kepada mereka untuk memberikan tanggapan terhadap pembelajaran dengan memilih tiga emoticon yang saya berikan yaitu sedih, love dan pusing. Alhamdulillah seluruh murid saya memilih emoticon love. Sebelum mengakhiri pembelajaran saya menanyakan kepada murid saya apakah mereka mau jika untuk pertemuan berikutnya pembelajaran masih dengan komik, namun kuis wordwall mengunakan latar seram/hantu. Merekapun antusias menjawab mau.

Alhamdulillah saya merasa bahagia karena muri-murid sangat senang mengikuti pembelajaran IPA yang saya berikan. Tentu saya tidak puas sampai disini. Murid saya memberikan semangat kepada saya untuk lebih semangat mencari metode maupun media pembelajaran lain yang menyenangkan sehingga murid tidak merasa bosan. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top