Apa sih manfaat belajar Kimia (laju reaksi) bagiku?
Memangnya bisa praktikum Kimia tanpa ke Laboratorium?
Reaksi kimia bisa diukur lajunya? Memangnya kecepatan benda dalam Fisika?
Apa sih maksudnya luas permukaan partikel? Bagaimana contohnya?
Itulah beberapa pertanyaan yang biasa muncul saat mempelajari bab baru misalnya dalam tulisan ini saya fokuskan pada materi Laju Reaksi. Jujur saja, sebagai guru saya merasa bosan jika hanya menjelaskan teori-teorinya di depan kelas. Kalaupun praktikum di Laboratorium, prosedur yang tersedia di buku teks ya itu-itu saja dan terkadang ada beberapa bahan kimia yang tidak tersedia di Laboratorium. Murid juga terkadang kecewa karena ada beberapa bahan kimia yang tidak tersedia atau terbatas, sehingga praktikum tidak bisa dilaksanakan sesuai prosedur standar. Selain faktor tersebut, kondisi pandemi selama beberapa bulan terakhir juga membuat sebagian murid merasa jenuh dan kurang bersosialisasi. Akhirnya untuk memberikan pengalaman belajar yang berkesan, saya memutuskan untuk memberi murid proyek sederhana yang bisa dilakukan di rumah dan juga melibatkan orangtua serta masyarakat sekitar.
Pemberian tugas dalam bentuk proyek dimaksudkan untuk memberi pengalaman belajar yang menyenangkan bersama teman serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar. Hal ini selaras dengan konsep AMBAK atau Apa Manfaatnya Bagiku yang digagas oleh Bobbi DePorter di dalam bukunya yang berjudul Quantum Learning. Murid akan lebih mudah menyerap fakta, konsep, prosedur dan prinsip sebuah ilmu jika disajikan dengan cara yang menyenangkan dan berkesan. Keterlibatan masyarakat (pedagang makanan) dan orangtua sebagai narasumber bertujuan melatih keterampilan berkomunikasi serta membuka wawasan murid untuk belajar dari pengalaman narasumber yang ternyata sangat terkait dengan konsep Kimia (laju reaksi).
Pelaksanaan proyek ini memerlukan beberapa persiapan yang diawali dengan pembentukan kelompok dan pemberian hand-out kepada setiap kelompok untuk mempermudah pelaksanaan proyek. Murid diberi pilihan dalam pembentukan kelompok untuk memudahkan pengumpulan data. Akhirnya disepakati, murid memilih kelompok kecil berdasarkan lokasi rumah yang berdekatan. Tetapi untuk murid yang tidak memiliki teman dengan lokasi tempat tinggal yang berdekatan memilih untuk tetap berkolaborasi secara online dalam pembagian tugasnya. Secara garis besar, pelaksanaan dibagi dalam 3 pertemuan, yaitu:
Pertemuan 1 :
Pemberian hand-out dan briefing oleh guru untuk membuat perencanaan kelompok serta penjelasan rubrik penilaian. Pencarian informasi dan eksperimen dilakukan diluar jam pelajaran (weekend project) dan terbagi menjadi 3 kegiatan utama yang secara detail tertulis dalam hand-out. Pada saat murid melakukan kegiatan pencarian data saat weekend, ada murid yang bertanya melalui pesan elektronik;
“Miss, maaf Ibuku sedang keluar kota dan tidak memungkinkan wawancara. Bagaimana ya, Miss?”
“Miss boleh gak kami besok membawa makanan hasil eksperimen kami?”
Ternyata masih ada beberapa kelompok yang belum sepenuhnya paham instruksi tertulis, sehingga saya tetap mengarahkan mereka untuk membaca ulang hand-out yang telah diberikan untuk melatih keterampilan literasi dan ketelitian membaca instruksi.
Pertemuan 2 :
Setelah murid mendapatkan data dan informasi dari kegiatan 1-3 diluar jam pelajaran, murid melanjutkan aktifitas kelas yaitu mempersiapkan display seperti pengambilan gambar untuk kebutuhan video, edit video, menyusun powerpoint, membuat display board, dan lain-lain sesuai pilihan setiap kelompok. Dalam proyek ini saya sengaja membebaskan murid memilih bentuk display yang akan ditampilkan saat ekshibisi sesuai keterampilan yang telah mereka miliki. Kendala yang ditemukan adalah saat murid berdiskusi dengan rekan sekelompok ada yang pasif dan juga berbeda pendapat/ide. Hal tersebut merupakan tantangan bagi murid untuk menyelesaikannya dan melatih keterampilan komunikasi serta kepemimpinan.
Pertemuan 3 :
Pada pertemuan ke-3 ini murid sudah siap dengan display masing-masing yang akan dipresentasikan kepada pengunjung. Ekshibisi berkonsep gallery walk, dimana setiap perwakilan kelompok akan berkunjung ke kelompok lain secara bergantian. Dalam kunjungan tersebut, akan ada sesi tanya jawab terkait isi dari display yang ditampilkan oleh masing-masing kelompok. Di akhir kunjungan, pengunjung akan memberikan umpan balik tertulis di kertas yang telah disediakan di masing-masing meja kelompok.
Melalui proyek ini murid mampu memahami konsep Kimia (laju reaksi) terkait contoh sehari-hari. Selain itu, murid juga mampu mengekspresikan diri serta menunjukkan keterampilan melalui media display yang dibuat. Murid dibebaskan untuk membuat display sesuai keterampilan yang sudah dimiliki, ada yang membuat information board, powerpoint, dan video. Laporan pun dibuat sekreatif mungkin dan memenuhi syarat isi yang dijelaskan pada rubrik penilaian.
Penilaian yang diambil dari rangkaian kegiatan tersebut adalah dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan/praktik. Penilaian tersebut terdiri dari hasil observasi guru, refleksi teman kelompok, dan refleksi diri. Rubrik penilaian dibagikan kepada murid diawal pengerjaan proyek untuk memastikan murid mempersiapkan proyek dengan baik. Rubrik penilaian ada pada halaman 2 link hand-out (http://shorturl.at/mtuC0). Dokumentasi hasil karya murid disimpan di Google Site kelas (https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/kelaskimiasugargroup).
Pemberian proyek ini memberi pengalaman yang menyenangkan dan berharga pada murid. Hal tersebut terlihat dari antusisme murid untuk menyelesaikan proyek dengan baik tanpa merasa terbebani. Respon baikpun terlihat selama proses ekshibisi dan juga pada hasil refleksi diri dan teman kelompok di Google Form. Semoga praktik baik ini bisa memotivasi saya dan rekan guru lain untuk terus belajar dan memberi pengalaman belajar yang berkesan dan baik bagi murid. Menutup artikel ini, berikut saya lampirkan sebagian refleksi murid selama mengerjakan proyek.
Apakah kamu merasa senang bekerja bersama teman kelompokmu? Jelaskan:
“Iya senang, karena kami saat wawancara, membuat display, menyusun laporan serta dokumentasi bukti-bukti nya dilakukan secara bersama-sama”.
”Senang, karena mendapatkan kelompok yang begitu antusias dalam mengerjakan proyek ini sehingga semakin semangat dalam mengerjakannya”.
”Iya karena sudah lama sekali tidak Ada kegiatan belajar kelompok. Dikelompok saya berjalan dengan lancar sehingga menyenangkan”.
Jelaskan pengalaman singkat bekerja sama dengan teman kelompokmu terkait Aktif dalam diskusi, Berusaha mengerjakan tugas, Santun dalam berbicara, Menghargai anggota kelompok (Nama lengkap teman 1/penjelasan pengalaman singkat):
“Bunga Cantik Anugrah, dia aktif dalam mengajukan ide dalam membuat ppt, bisa menghargai pendapat teman ketika melakukan diskusi untuk wawancara orangtua, bersungguh-sungguh menyelesaikan tugas”.
” Syarif Hidayat Nur Ichsan/berkontribusi aktif dalam wawancara dan pengeditan video”.
“Dzaki Julian Ar-Rasyid. Dia membantu saya dalam proses pembuatan laporan. Selain itu, dia juga beberapa kali mulai membahas tentang proyek yang sedang dikerjakan. Dia juga selalu hadir didalam setiap pertemuan atau ikut serta dalam setiap kegiatan”.
Bagaimana perasaanmu selama proses pengerjaan proyek ini? Jelaskan singkat:
“Senang, seru, karena dalam mempresentasikan tidak hanya didepan kelas dan didengarkan oleh teman-teman melainkan diadakan seperti exhibition sehingga lebih menarik dalam belajar”.
“Saya sangat senang, karena dalam pengerjaan proyek kami ada ikut sertanya masyarakat sekitar”.
“Enjoy dalam mengerjakan tetapi sangat sedih karena pada saat selesai menyicil mengerjakan proyek ppt hp saya kena sita sekolah dan pada akhirnya kami membuat ulang pada malam harinya”.
Jika ada, sebutkan pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan setelah mengerjakan proyek ini?:
“Ternyata adonan martabak hanya bertahan 10 jam lewat dari itu dia akan basi dan bau”
“Pengetahuan baru tentang apa itu laju reaksi, lalu praktek laju reaksi dalam kehidupan sehari hari, dan proses dapur para pedagang makanan”.
“Ternyata tidak semua bahan pembuatan makanan itu tidak tahan lama karena semua itu tergantung pada penyimpanan serta perlakuan khusus terhadap bahan-bahan tersebut”.
“Saya jadi tahu tentang bagaimana para penjual makanan menyimpan bahan makanan mereka. Melalui wawancara orang tua juga saya menjadi tahu bagaimana susahnya dan repotnya mereka dalam menyiapkan makanan untuk sehari-harinya”.
“Ternyata untuk menghasilkan produk yang berkualitas dalam dagangan seperti martabak harus menggunakan bahan sekali pakai seperti adonannya itu, intinya meskipun dagangan tidak habis tidak takut rugi ketika akhirnya harus membuang bahan tersebut”.
Jika ada, sebutkan hal baik apa saja yang kamu dapatkan selama mengerjakan proyek ini?:
“Saya mengetahui ternyata perjuangan orang tua untuk kehidupan keluarga nya sangat keras, jadi harus sangar menghargai perjuangan dan semangat orang tua”.
“Saya mau tidak mau bertanggung jawab terhadap tugas. Saya bisa mengatur waktu antara mengerjakan tugas ini dengan tugas pelajaran yang lain. Serta saya telah berani untuk mewawancarai narasumber”.
“Mendapatkan pengalaman kerjasama yang baik dengan kelompok, diberikan saran kepada teman-teman melalui feedback, diberikan juga penilaian yang baik melalui feedback juga”.
Tuliskan 3 kata yang menggambarkan kegiatan proyek ini:
“Kimiaa, Seruu, asyik dan menyenangkan😄”.
“Unik, menyenangkan dan keren”.
“Senang, percaya diri, kreativitas”.