Aktivitas Window Shopping Dalam Pembelajaran Kimia

Praktik Baik

By Anita ( SMK Negeri 1 Lhoknga )

Aktivitas Window Shopping dalam Pembelajaran Kimia

Mata pelajaran kimia dianggap pelajaran yang “sulit” dan kurang menyenangkan, sehingga peserta didik terlihat kurang antusias saat pembelajaran berlangsung. Hal ini di perparah dengan suasana kelas yang ribut karena banyak peserta didik yang mengganggu peserta didik yang lain. Sehingga guru harus menciptakan sebuah proses pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai cara atau metode untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. Sehingga guru harus mengelola kelas dengan beragam metode pengajaran yang menyenangkan yang merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru masa kini saat berhadapan dengan generasi millenial, sehingga proses pembelajaran berjalan efektif, dinamis dan menyenangkan.

Belajar merupakan salah satu hal yang penting, apalagi bagi peserta didik yang dikategorikan remaja. Inilah masalahnya, anak-anak remaja sekarang cenderung malas untuk belajar dan memilih untuk melakukan aktifitas lain yang menurut mereka lebih menarik. Peserta didik yang malas belajar tentu memiliki alasan yang berbeda-beda, salah satunya ada peserta didik yang susah untuk diajak berkonsentrasi ketika disuruh belajar. Usia remaja memang rentan terhadap hal-hal baru seperti lingkungan dan pergaulan baru, hal ini juga menjadi salah satu faktor mengapa remaja banyak yang malas untuk belajar.

Setiap peserta didik memiliki semangat belajar dan keaktifan yang berbeda antara satu dan lainnya. Semangat inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Jika motivasi dan keaktifan rendah, umumnya akan menjadikan prestasi belajar peserta didik akan rendah pula. Oleh karena itu motivasi belajar dan keaktifan peserta didik sangatlah penting bagi pencapaian prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan motivasi belajar peserta didiknya serta mencari cara meningkatkan semangat dan keaktifan belajar peserta didiknya.

Peserta didik memiliki perbedaan gaya belajar maka sebuah tawaran yang menarik bagi seorang guru untuk mengelaborasi metode konvensional atau yang sering diistilahkan sebagai CTM (Ceramah, Tanya jawab Melulu) dengan sebuah aktivitas pembelajaran yang disebut window shopping. Model kooperatif dengan aktivitas window shopping ini dipilih sebagai strategi pemecahan masalah dengan dasar pertimbangan bahwa peserta didik di tingkat sekolah menengah atas atau kejuruan memiliki motivasi yang rendah. Hampir semua peserta didik di SMK Negeri 1 Lhoknga memiliki motivasi belajar yang sangat rendah, mereka sama sekali tidak berfikir untuk belajar. Sebagian besar peserta didik di SMK Negeri 1 Lhoknga ke sekolah hanya untuk sekedar tidak berada di rumah. Mereka hanya berfikir untuk

bermain dan bekerja. Pekerjaan paruh waktu yang mereka lakukan sehari-hari menjadi pramusaji. Aktivitas window shopping ini juga didesain sebagai tempat mereka bermain dan berbelanja. Dengan bermain dan berbelanja ini akan dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik yang bertjuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan melatih kemampuan peserta didik dalam melayani pelanggan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, guru merasa bahwa pembelajaran di kelas dengan aktivitas Window Shopping memiliki banyak kelebihan. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas peserta didik yang dilakukan oleh guru dan pengamatan yang dilakukan. Pembelajaran dikelas dengan aktivitas Window Shopping sangat jelas memperlihatkan motivasi dan keaktifan seluruh peserta didik, mereka sudah memahami tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dari cara peserta didik dalam menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada peserta didik lain yang bertanya. Kesabaran peserta didik yang bertugas menjaga “toko” juga diuji terhadap pertanyaan peserta didik lainnya yang memberikan pertanyaan dengan tujuan menguji kemampuan penjaga toko.

Kegiatan pembelajaran dengan aktivitas Window Shopping merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat diartikan sebagai kegiatan jalan-jalan di mall atau pusat pertokoan, dengan hanya melihat-lihat saja tanpa belanja sesuatu. Dalam aktivitas ini peserta didik diarahkan untuk berjalan-jalan atau melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain. Peserta didik yang berkunjung bukan berarti tidak mendapat apa-apa, peserta didik diarahkan untuk dapat menemukan sesuatu yang menarik saat berkunjung maka proses diskusi dilakukan dan peserta didik akan mendapatkan ilmu. Peserta didik tidak hanya melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya persis seperti kegiatan berbelanja tepatnya “berbelanja ilmu”, sehingga setiap anggota yang berkunjung akan membawa ilmu untuk oleh-oleh anggota lainnya khususnya anggota yang bertugas sebagai “penjaga toko”. Aktivitas Window Shopping ini sangat menarik, disamping tumbuhnya motivasi belajar juga adanya kerja kelompok serta terdapat kegiatan tutor sebaya (peer tutoring). Selain itu, peserta didik juga memperoleh pengalaman tentang bagaimana menghadapi dan melayani pelanggan jika mereka nanti bekerja atau berwirausaha.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top