Alia Yovica,S.Pd
SMPN 29 Sijunjung
KGBN Sijunjung
Sebagai guru bahasa Inggris,saya ingin murid – murid saya pintar berbahasa Inggris tidak hanya secara teori tapi lebih ke kompetensi berbicara. Tuntutan dunia saat ini menuntut hal seperti itu. Sumber daya manusia yang dicari dunia industri atau dunia kerja adalah orang – orang yang pandai berbahasa Inggris. Mempelajari bahasa Inggris memberikan murid kemampuan untuk mengakses dunia luar dan memiliki cara berfikir yang berbeda. Bahasa Inggris saat ini bagi kalangan orang- orang yang mau belajar adalah perkara mudah, tapi tidak dengan murid – murid saya. Mereka merasa bahasa Inggris ini tidak penting, sehingga mereka kurang memiliki motivasi untuk mempelajarinya. Mereka merasa bahasa Inggris itu sulit.
Saya akan merasa bahagia jika murid- murid memiliki motivasi dan semangat untuk mempelajari Bahasa Inggris. Sebagai seorang pendidik saya ingin mereka memiliki kesadaran bahwa di zaman now ini Bahasa Inggris sudah melekat dalam kehidupan keseharian mereka. Setiap pertemuan di kelas, saya selalu menyampaikan bahwa bahasa Inggris sangat mereka perlukan dalam kehidupan saat ini.. Namun, karena murid- murid saya berada di pedesaan dan ekonomi keluarga yang masih rendah, minat untuk belajar masih rendah. Jangankan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris untuk mata pelajaran lainpun mereka tetap tidak memiliki motivasi untuk belajar.
Walaupun murid saya tidak memiliki motivasi untuk belajar, saya sebagai guru tidak boleh patah semangat. Saya harus mencari cara agar murid saya terbiasa untuk bisa berbahasa inggris. Salah satu cara yang saya lakukan untuk meningkatkan kompetensi berbicara murid adalah dengan menerapkan cara sederhana yang berkaitan dengan kehidupan mereka sehari – hari di sekolah. Di kelas bahasa Inggris selalu ada beberapa orang yang sering terlambat masuk kelas. Ada yang berasalasan belum makan, jadi pergi makan ke kantin dulu, ada juga yang beralasan ke toilet dulu, dan juga mau beli pena ke toko dulu. Berdasarkan perilaku beberapa orang anak ini, Saya punya ide, bagaimana kalau situasi ini saya manfaatkan untuk membelajarkan mereka. Saya menggunakan 4 kalimat untuk meningkatkan kompetensi berbicara siswa.
Dengan kondisi zaman yang membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, terutama pada kondisi saat ini bahasa Inggris sangat dibutuhkan sekali. Putra, putri Indonesia harus bisa berbahasa Inggris agar bisa bersaing dengan negara lain. Agar bisa berkompetisi untuk siap hidup di era yang serba canggih ini. dalam menciptakan generasi yang bisa berbahasa Inggris dengan baik dan aktif, saya masih menemukan kendala. Sebelumnya juga sudah saya sampaikan bahwa murid saya kurang motivasi dalam belajar bahasa Inggris, banyak faktor yang mempengaruhi. Pertama, ketika pembelajaran Bahasa Inggris, murid masih terkendala dalam keterampilan berbicara bahasa Inggris, mereka enggan dan malu mengucapkan bahasa Inggris. Setiap saya ajak dan minta berbahasa Inggris, mereka selalu mengatakan ’’Tidak bisa bahasa Inggris,Bu. Tidak bisa bahasa Inggris,Bu’’. Kata – kata ini menjadi momok di murid – murid saya karena viral di tiktok. Anak – anak langsung mengatakan tidak bisa ketika mereka belum mencobanya. Murid tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat. Mereka mengatakan pada diri bahwa mereka tidak mampu, padahal sebenarnya mereka mampu melakukan apapun yang diluar batas diri mereka. Kedua, faktor dari keluarga dan lingkungan di rumah. Murid merasa bahwa mereka tidak akan membutuhkan bahasa Inggris untuk kehidupan mereka kelak, dengan ekonomi keluarga mereka yang rendah. Dukungan dari orang tua pun kurang. Orang tua hanya bertugas mengantarkan mereka ke sekolah, bekerja mencari uang untuk membiayai anak – anaknya tanpa ada pemberian motivasi kepada anak – anak mereka. Orang tua pun tidak bisa disalahkan terkait hal tersebut, mungkin situasi kehidupan yang membuat mereka seperti itu. Ketiga, sikap masyarakat yang ada di lingkungan peserta didik yang mempengaruhi sikap mereka untuk belajar bahasa Inggris. Kata – kata yang mengatakan seperti ini ‘’Hey…ngapain ngomong- ngomong bahasa Inggris, bahasa Indonesia saya belum pandai. untuk apa belajar Bahasa Inggris, toh kamu akan tetap menjadi petani menanam padi di sawah dan memotong karet di kebun’’.
Walaupun banyak kendala yang menghambat proses tumbuh kembang kompetensi bahasa Inggris peserta didik, saya tetap harus berusaha dan berfikir untuk memotivasi dan mengembangkan kompetensi murid. Saya menggunakan ide 4 kalimat yang membudaya di kelas bahasa Inggris saya. Apakah itu? Untuk membuat mereka mau berbicara bahasa Inggris, saya melakukan cara pembelajaran yang sesuai konteks kehidupan mereka sehari – hari. Hal pertama yang saya lakukan adalah dengan membudayakan pengucapan 4 kalimat. 4 kalimat ini harus diucapkan dengan lantang di pintu kelas, ketika mereka terlambat masuk kelas. . Pengucapan kalimat ini tidak ada pengecualian, semua berlaku untuk semua siswa yang sudah terlambat lebih dari 10 menit. Hal ini terlebih dahulu saya sampaikan kepada murid – murid dan saya diskusikan, lalu kami jadikan sebuah kesepakatan.
Tujuan saya melakukan ini, pertama adalah menjadikan mereka anak yang disiplin dengan waktu, belajar menghargai waktu. Kedua, belajar untuk menumbuhkan rasa malu, malu dengan teman- teman yang sudah masuk ke dalam kelas duluan dan malu terhadap guru yang sudah masuk ke dalam kelas tepat waktu. Ketiga, so pasti adalah agar mereka pintar berbahasa Inggris. Nah, 4 kalimat tersebut adalah pertama, Excuse me, ma’am ( permisi,bu) kedua, Sorry, I am late ma’am ( maaf, saya terlambat, bu). Ketiga, May I enter the class, ma’am?( boleh saya masuk kelas, bu?). Keempat, May I sit, Ma’am?( boleh saya duduk?). Guru merespon alright, Don’ t be late again next time, Okay? Come in, please ( baiklah, jangan datang terlambat lagi ya….silahkan masuk). Ketika mereka sudah minta izin masuk, saya mempersilahkan mereka masuk kelas. Bagi murid yang tidak bisa dan lupa, mereka akan dibantu oleh teman – teman yang ada di dalam kelas .
Dengan membudayakan 4 kalimat ini,semua murid di kelas menjadi terbiasa mendengar dan mengucapkannya. Kemampuan listening ( mendengar) terus terlatih setiap hari serta kemampuan speaking ( berbicara ) juga terlatih. Secara tidak sadar, dalam benak mereka sudah ada 4 kalimat yang akan mereka bawa sampai kapanpun. Murid saya di sekolah mulai paham dan memiliki motivasi untuk belajar bahasa Inggris. Kadang Di jam – jam istirahat, mereka sedang bermain atau sedang duduk di kantin saya mendengar mereka mengucapkan kalimat – kalimat tersebut dengan teman – temannya sambil berseloroh dan tersenyum – senyum senang mengucapkannya. 4 kalimat ini harus diucapkan murid ketika mereka terlambat dan tanpa terkecuali juga bagi murid yang berada di kelas IX, walaupun mereka sudah merasa dewasa, saya tetap memberlakukan budaya ini. Hal yang saya lakukan ini berdampak baik kepada murid saya. Hanya dengan 4 kalimat ini saya sudah membawa anak – anak untuk mencoba dan suka pada bahasa Inggris. Biarlah mereka beranggapan bahasa Inggris itu sulit, tapi saya akan terus berusaha walaupun hanya dengan cara sederhana ini. Untuk kedepannya saya perlu menambahkan kalimat – kalimat yang lain lagi untuk meningkatkan kompetensi berbicara murid.